PENGARUH PENGGUNAAN GADGET DALAM KEHIDUPAN
Ibnu Kamal Al - Ardani
Universitas
Islam Indragiri, Tembilahan Riau Telp ( 081261877190 )
E – Mail : ibnukamalalardani99@gmail.com
Abstract
The purpose of
this article is to examine the influence of gadgets in human life. The presence
of gadgets, especially in the form of smartphones, has contributed a lot in
everyday life, gadgets as a medium for information seeking, interacting,
getting entertainment, even for the purposes of doing business online. The
development of information and communication technology today is greatly felt
by the community. Gadgets are one of the products of this technology that has
changed the behavior of human communication by penetrating space and time.
People who are thousands of kilometers away can communicate with each other
while looking at each other on and only using media gadgets. A gadget is a
small electronic device that has a special function, such as a smartphone. A
technology that is essentially created to make human life easier and more
comfortable. However, technological advances that are increasingly rapid at
this time make almost no field of human life free from its use, either directly
or indirectly. Along with the flow of globalization with the demands of the
need for rapid information exchange, the role of communication technology is
very important. So as to make the users out of control in terms of using a
technology.
Keywords:
The Effect, Gadget, Life
Abstrak
Tujuan artikel ini adalah untuk mengkaji tentang
pengaruh gadget dalam kehidupan manusia. Kehadiran gadgetterutama dalam bentuk
smartphone telah banyak memberikan kontribusi dalam kehidupan sehari-hari,
gadgetsebagai media pencarian informasi, melakukan interaksi, mendapatkan
hiburan, bahkan hingga untuk keperluan kegiatan berbisnis secara online.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sangat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat. Gadget adalah salah satu produk dari teknologi ini
yang telah mengubah perilaku komunikasi manusia dengan menembus ruang dan
waktu. Orang yang berjarak ribuan kilometer bisa saling berkomunikasi sambil
saling menatap lawan bicaranya di dan hanya dengan menggunakan media gadget.
Gadgetadalah sebuah alat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus, seperti
telepon pintar. Sebuah teknologi yang pada hakikatnya diciptakan untuk membuat
hidup manusia menjadi semakin mudah dan nyaman. Akan tetapi kemajuan teknologi
yang semakin pesat saat ini membuat hampir tidak ada bidang kehidupan manusia
yang bebas dari penggunaannya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Seiring arus globalisasi dengan tuntutan kebutuhan pertukaran informasi yang
cepat, peranan teknologi komunikasi menjadi sangat penting. Sehingga membuat
para pengguna tidak terkendali dalam hal pemakaian suatu teknologi tersebut.
Kata
Kunci: Pengaruh, Gadget, Kehidupan
A.
PENDAHULUAN
Kehidupan
manusia yang bermula dari kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa
dikategorikan sangat modern. Di era sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan
dengan cara-cara yang praktis. Hal ini merupakan dampak yang timbul dari
hadirnya teknologi.
Teknologi
adalah sesuatu yang bermanfaat untuk mempermudah semua aspek kehidupan manusia.
Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Penggunaan
teknologi oleh masyarakat menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin
canggih. Komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam
penyampaiannya, kinidengan teknologi segalanya menjadi sangat cepat dan seakan
tanpa jarak. Awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan
manusia. Teknologi lahir dari pemikiran manusia yang berusaha untuk mempermudah
kegiatan-kegiatannya yang kemudian diterapkan dalam kehidupan. Kini teknologi
telah berkembang pesat dan semakin canggih seiring dengan perkembangan zaman
sehingga terjadi penambahan fungsi teknologi yang semakin memanjakan kehidupan
manusia. Salah satu contoh fasilitas canggih saat ini adalah gadget. Di awal
kemunculannya, gadget hanya dimiliki oleh kalangan tertentu yang benarbenar
membutuhkannya demi kelancaran pekerjaan mereka. Kini gadget bukan lagi sekedar
alat berkomunikasi, tetapi gadget juga merupakan alat untuk mencipta dan
mnghibur dengan suara, tulisan, gambar dan video. Sekarang manusia
berlomba-lomba untuk memiliki gadgetkarena gadget bukan hanya merupakan alat
berkomunikasi, namun juga bagi masyarakat pada umumnya gadget sekaligus sebagai
lifestyle (gaya hidup), tren, dan prestise (dalam Kogoya, 2015).
Manusia
adalah makhluk sosial yang tak pernah lepas dari interaksi dan komunikasi
dengan manusia lain. Berkembangnya zaman dan teknologi manusia menciptakan
sistem dan alat yang dapat mempermudah manusia saat berkomunikasi antar sesama
mulai dari telegraf pada tahun 1837, telepon pada tahun 1876, dan telepon
genggam pada tahun 1973. Pada tahun 2015, alat komunikasi sudah semakin canggih
dan semakin memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan berbagai
informasi dengan cepat serta hiburan seperti: musik, video, permainan dan
lain-lain (dalam Simamora, 2016).
Perkembangan
teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, ditandai dengan
kemajuan pada bidang informasi dan teknologi. Bangsa Indonesia merupakan salah
satu bangsa yang ikut terlibat dalam kemajuan media informasi dan teknologi.
Meningkatnya penggunaan gadget atau alat-alat yang dapat dengan mudah
terkoneksi dengan internet ini, mengambil peningkatkan dari waktu ke waktu.
Saat ini kurang lebih 45 juta menggunakan internet, dimana sembilan juta
diantaranya menggunakan ponsel untuk mengakses internet. Padahal tahun 2001,
jumlah pengguna internet di Indonesia hanya
Junierissa
Marpaung / Jurnal Kopasta 5 (2), (2018) 55-64
setengah
juta penduduk. Jumlah ini semakin bertambah karena semakin mudah didapat serta
terjangkaunya harga dari ponsel cerdas (dalam Juliadi, 2018). Salah satu alat
komunikasi yang paling berkembang pada saat ini adalah gadget, di Indonesia
gadget merupakan barang yang hampir dimiliki oleh setiap orang baik tua dan
muda bahkan anak-anak usia pendidikan dasar sudah banyak yang menggunakannya.
Peminat gadget di Indonesia bertumbuh sangat pesat ditandai dengan berita yang
dikemukakan media bahwa Indonesia termasuk dalam 10 negara pengguna gadget di
dunia (dalam Simamora, 2016).
Dalam
survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang bekerjasama dengan
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJII), mencatat bahwa
pengguna internet di Indonesia hingga akhir tahun 2013 mencapai 71,19 juta
orang, survei ini dilakukan pada 78 kabupaten/kota dan 33 provinsi. Jumlah
tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan hasil survei tahun 2012 yaitu
sebanyak 63 juta orang. Itu berarti mengalami kenaikan sebanyak 13 persen,
bahkan menurut survei di Sulawesi Utara sudah 100% menggunakan komputer dan
internet. Gadget merupakan barang canggih yang diciptakan dengan berbagai
aplikasi yang dapat menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, hobi,
bahkan hiburan. Barang canggih ini yang dilihat dari segi harga yang tidak bisa
dibilang murah tidak hanya sekedar dijadikan media hiburan semata tapi dengan
aplikasi yang terus diperbaharui gadget wajib digunakan oleh orang-orang yang
memiliki kepentingan bisnis, atau pengerjaan tugas kuliah dan kantor, akan
tetapi pada faktanya gadget tak hanya digunakan oleh orang dewasa atau lanjut
usia (22 tahun ke atas), remaja (12-21 tahun), tapi pada anak-anak (7-11
tahun), dan lebih ironisnya lagi gadget digunakan untuk anak usi (3-6 tahun),
yang seharusnya belum layak untuk menggunakan gadget (dalam Juliadi, 2018).
Pada
era globalisasi seperti ini, media interaksi seseorang untuk melakukan
interaksi sosial, khususnya untuk melakukan kontak sosial maupun berkomunikasi
antar satu dengan yang lainya tidak-lah susah, hanya dengan mengunakan gadget
seseorang bisa berinteraksi satu dengan yang lain. Gadget adalah sebuah istilah
dalam bahasa Inggris yang mengartikan sebuah alat elektonik kecil dengan
berbagai macam fungsi menurut Osland (dalam Juliadi, 2018). Gadget sendiri
dapat berupa komputer atau laptop, tablet PC dan juga telepon seluler atau
handphone (dalam Juliadi, 2018).
Kemajuan
teknologi memberikan dampak positif yang besar bagi para penggunanya dengan
adanya gadget manusia dapat dengan sangat mudah mencari informasi yang mereka
butuhkan juga dapat mempermudah dalam hal pekerjaan dengan adanya
aplikasi-aplikasi yang canggih di dalam gadget seperti; internet, sms, jejaring
sosial, game, dan lain-lain. Meningkatnya penggunaan gadget di Indonesia
dikarenakan banyaknya gadget yang dijual dengan harga yang relatif murah yang
sudah berbasis android ataupun ios.
Junierissa
Marpaung / Jurnal Kopasta 5 (2), (2018) 55-64
Namun,
semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi terdapat dampak
negatif dalam penggunaan gadget bila digunakan dengan cara yang salah ataupun
berlebihan khususnya bagi anak-anak (dalam Simamora, 2016).
Gadget
selalu muncul dengan teknologi yang lebih baik atau selalu ada pembaruan yang
membuat para penggunanya menjadi lebih nyaman dan lebih praktis. Fitur-fitur
umum pada gadget, yaitu: Internet, Kamera, Video Call, Telepon, Email, SMS,
WiFi, Bluetooth, Games, MP3, Browser, dan lain-lain. Gadget merupakan teknologi
komunikasi yang paling berkembang saat ini gadget memiliki banyak fungsi selain
untuk berkomunikasi gadget dapat digunakan sebagai media hiburan untuk menonton
video, mendengarkan musik dan untuk mengabadikan momen melalui kamera (dalam
Simamora, 2016).
Penggunaan
teknologi gadget pada saat ini tidak mengenal umur mulai dari orang dewasa
hingga anak-anak usia pendidikan dasar pun sudah menggunakannya.
Penggunaanteknologi memberikan efek positif dan efek negatif kepada para
penggunanya. Salah satu contoh dampak positif yang didapat salah satunya
memberikan kemudahan kepada para pengguna teknologi untuk berkomunikasi tanpa
membutuhkan waktu yang lama untuk berkomunikasi. Dampak negatif kepada para
penggunanya adalah menyebabkan penggunanya lebih bersikap individualis. Bisa
dikatakan manusia individualis karena menyebabkan lupa berkomunikasi dan
berinteraksi terhadap lingkungan disekitarnya. Pengguna teknologi lebih
mementingkan menggunakan teknologi yang ada ditangannya daripada menyapa orang
di sekitar lingkungannya.
B.
PEMBAHASAN
Pengertian
dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Simamora, 2016) adalah
benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.
Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal
balik atau hubungan sebab akibat antar apa yang mempengaruhi dengan apa yang
dipengaruhi. Dampak dapat dibagi ke dalam dua pengertian (dalam Simamora,
2016), yaitu:
1.
Dampak Positif adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau
memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau
mendukung keinginan yang baik.
2.
Dampak Negatif adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau
memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau
mendukung keinginannya yang buruk dan menimbulkan akibat tertentu.
Junierissa
Marpaung / Jurnal Kopasta 5 (2), (2018) 55-64
Pengaruh
adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada
pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu pengaruh juga
bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan
tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan (dalam Kamil, 2016).
Gadget
adalah telepon genggam (telepon genggam) atau telepon seluler (ponsel) atau
handphone (HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun
dapat dibawa ke manamana (portable/mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan
jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel wireless) (dalam Kamil, 2016).
Kehidupan
adalah suatu yang khas dipunyai organisme hidup dan ditandai oleh aktivitas,
proses, atau fungsi khusus. Tanda-tanda kehidupan meliputi adanya:
(1).
Metabolisme, yang terdiri atas nutrisi, respirasi, dan sinestis senyawa yang
diperlukan oleh organisme hidup;
(2).
Mempertahankan kesinambungan organisme dalam, yang terdiri atas reproduksi,
adaptasi, dan pengendalian berbagai proses dalam organisme (dalam Kamil, 2016).
Perkembangan
zaman yang dinamis dan terus menunjukkan kemajuan yang begitu pesat dalam
segala aspek bidang kehidupan, seperti pada era sekarang yang disebut sebagai
era kekinian atau modern telah banyak menyebabkan perubahan-perubahan sosial
yang terjadi di kalangan masyarakat. Pengaruh teknologi menjadikan orang-orang
begitu bergantung akan kehadirannya, terlebih setelah kemunculan internet
dimana orang-orang dengan mudah memperoleh beragam informasi.
Informasi-informasi dapat diakses dengan menggunakan fasilitas elektronik
gadget seperti: smartphone, komputer, laptop, tablet, dan ereader dengan fitur
internet. Fenomena yang ada di tengah masyarakat, khususnya masyarakat
perkotaan dan tak sedikit juga masyarakat pedesaan mulai mengubah cara pandang
dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan beralih mengikuti perkembangan
zaman, masyarakat lebih menyukai hal-hal praktis tanpa harus menghabiskan
tenaga dan materi. Kemudahan yang ditawarkan oleh gadget dengan segala aplikasi
unggulan misalnya media sosial yang mampu memangkas jarak dan menyebarkan
informasi sehingga menjadikan gadget sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari aktifitas kehidupan sehari-hari.
Menurut
riset terbaru (dalam Hanika, 2015)yang dilakukan oleh perusahaan mobileFurry,
kecenderungan orang untuk tergantung pada smartphone semakin hari semakin
tinggi. Ketergantungan tersebut pada akhirnya menjadikan pola hubungan sosial
di masyarakat modern pun menjadi berubah.
Junierissa
Marpaung / Jurnal Kopasta 5 (2), (2018) 55-64
Studi
lain yang diungkapkan oleh Tenchmark mengungkapkan bahwa penggila gadget sering
memeriksa smartphonenya rata-rata hingga 1.500 kali per hari. Orang lebih
disibukkan dengan gadget atau smartphonenya dibandingkan harus berinteraksi
dengan lawan bicara atau membangun hubungan dengan lingkungan. Padahal salah
satu bentuk indikator suatu komunikasi dikatakan efektif adalah kesamaan
pemahaman antara pengirim dengan penerima pesan.
Perkembangan
pesat dalam dunia sistem komunikasi kita tentunya akan mengubah pola komunikasi
yang terjadi di masyarakat selama ini. Sebelum ada media massa, nyaris sistem
komunikasi yang berkembang di Indonesia masih memakai peralatan sederhana.
Misalnya, dilakukan dengan peralatan media tradisional atau melalui komunikasi
langsung tatap muka. Ada beberapa catatan tentang perkembangan baru dalam
sistem komunikasi di Indonesia, terutama dengan penggunaan gadget, yaitu (dalam
Kamil, 2016):
1.
Komunikasi gadget telah menurunkan minat baca masyarakat.
2.
Komunikasi dengan gadget telah memunculkan praktik illegal.
3.
Penggunaan gadget di Indonesia lebih digunakan untuk gaya hidup bukan utnuk
kebutuhan komunikasi.
Gadget
memiliki banyak manfaat apalagi digunakan dengan cara yang benar dan semestinya
diperbolehkan orang tua mengenalkan gadget pada anak memang perlu tetapi harus
diingat terdapat dampak positif dan dampak negatif pada gadget tersebut. Tetapi
harus sadar bahwa berkomunikasi menggunakan gadget juga punya kekurangan.
Gadget mengubah suara menjadi gelombang elektromagnetik seperti halnya radio.
Kuatnya pancaran gelombang dan letak gadget yang menempel di kepala akan
mengubah sel-sel otak hingga berkembang abnormal dan potensial menjadi sel
kanker. Jadi, efek radiasi gadget sedemikian berbahaya jika sering digunakan.
Gadget sekarang ini bukan hanya untuk mempermudah mencari informasi tetapi
sebenarnya banyak sisi positif dan negatifnya dari penggunaan gadget, baik dari
segi berkomunikasi, segi kesehatan, segi budaya, segi sosial, dan segi ekonomi.
Maka dari itu perlunya batasan-batasan penggunaan gadget tersebut.
Dari
hasil penelitian Kamil (2016) bahwa gadget sangat mempengaruhi pemudapemudi
sehingga membuat banyak dampak seperti hilangya kebiasaan lama yang sering
terjadi saat berkumpul saling berkomunikasi langsung tatap muka, seperti
pemborosan biaya, antisosial, tidak memiliki batasan penggunaan gadget, gadget
telah merubah gaya hidup kebiasaan terdahulu.
Junierissa Marpaung / Jurnal Kopasta 5 (2), (2018) 55-64
Everett
M.Rogers (1986, dalam Hendrastomo, 2008) membuat tipologi dampak sosial
kehadiran teknologi komunikasi. Dampak tersebut bisa dijumpai secara individu
maupun pada sistem sosial karena adopsi atau penolakan atas adanya inovasi
baru. Pertama ialah dampak yang diinginkan dan tidak diinginkan (undesirable
impact), yaitu efek fungsional dan disfungsional secara individu maupun sistem
sosial yang diharapkan dengan adanya inovasi. Kedua, ialah dampak langsung dan
tidak langsung (indirect impact) yakni perubahan terhadap individu maupun
sistem sosial yang muncul sebagai akibat respons yang cepat atas kehadiran
suatu inovasi. Secara langsung komunikasi via ponsel mengubah tatanan
komunikasi konvensional yang mengandalkan tatap muka digantikan dengan teknologi,
secara tidak langsung perubahan pola komunikasi mengubah pula intimacy (faktor
kedekatan) dalam komunikasi sosial. Ketiga, dampak antisipatif dan tidak
antisipatif (unanticipated impact) yakni perubahan yang terjadi akibat dari
inovasi yang disadari dan ditujukan pada anggota masyarakat. Terjadi pola
kedekatan personal yang menghilangkan batas posisi dan status sosial dalam
kehidupan sosial, walaupun di sisi yang lain kemudian akan tampak perubahan
perilaku yang menimbulkan degradasi pola perilaku yang diakibatkan oleh
menurunnya intesitas interaksi secara langsung dan kesalahpahaman dalam
penerimaan pesan.
Menurut
Handrianto (2013, dalam Juliadi, 2018) mengatakan bahwa, gadget memiliki dampak
positif dan juga negatif. Dampak tersebut antara lain adalah:
1) Dampak Positif Penggunaan Gadget
a)
Berkembangnya imajinasi (melihat gambar kemudian menggambarnya sesuai
imajinasinya yang melatih daya piker tanpa dibatasi oleh kenyataan).
b)
Melatih kecerdasan (dalam hal ini anak dapat terbiasa dengan tulisan, angka,
gambar yang membantu melatih proses belajar)
c)
Meningkatkan rasa percaya diri (saat anak memenangkan suatu permainan akan
termotivasi untuk menyelesaikan permainan)
d)
Mengembangkan kemampuan dalam membaca, matematika, dan pemecahan masalah (dalam
hal ini anak akan timbul sifat dasar rasa ingin tahu akan suatu hal yang
membuat anak akan muncul kesadaran kebutuhan belajar dengan sendirinya tanpa
perlu dipaksa)
2) Dampak Negatif Penggunaan Gadget
Junierissa Marpaung / Jurnal Kopasta 5 (2),
(2018) 55-64
a)
Penurunan konsentrasi saat belajar (pada saat belajar anak menjadi tidak fokus
dan hanya teringat dengan gadget, misalnya anak teringat dengan permainan
gadget seolah-olah dia seperti tokoh dalam game tersebut)
b)
Malas menulis dan membaca (hal ini diakibatkan dari penggunaan gadget misalnya
pada saat anak membuka video diaplikasi youtube anak cenderung melihat
gambarnya saja tanpa harus menulis apa yang mereka cari)
c)
Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi (misalnya anak kurang bermain dengan
teman di lingkungan sekitarnya, tidak memperdulikan keadaan disekelilingnya)
d)
Kecanduan (anak akan sulit dan akan ketergantungan dengan gadget karena sudah
menjadi suatu hal yang menjadi kebutuhan untuknya)
.e)
Dapat menimbulkan gangguan kesehatan (jelas dapat menimbulkan gangguan
kesehatan karena paparan radiasi yang ada pada gadget, dan juga dapat merusak
kesehatan mata anak)
f)
Perkembangan kognitif anak terhambat (kognitif atau pemikiran proses psikologis
yang berkaitan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati,
membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya akan
terhambat).
g)
Menghambat kemampuan berbahasa (anak yang terbiasa menggunakan gadget akan
cenderung diam, sering menirukan bahasa yang didengar, menutup diri dan enggan
berkomunikasi dengan teman atau lingkungannya).
h)
Dapat mempengaruhi perilaku anak (seperti contoh anak bermain game yang
memiliki unsur kekerasan yang akan mempengaruhi pola perilaku dan karakter yang
dapat menimbulkan tindak kekerasan terhadap teman).
Dari
hasil penelitian Juliadi (2018) penyebab penggunaan gadget pada remaja adalah:
(1).
Untuk Mendapatkan Informasi;
(2). Mengikuti Perkembangan Zaman; (
3).
Konformitas;
(4).
Mengisi Waktu Luang;
(5).
Kurangnya Kontrol Diri Anak Dari Orang Tua;
(6).
Kurangnya Peraturan Sekolah
Junierissa
Marpaung / Jurnal Kopasta 5 (2), (2018) 55-64
C.
KESIMPULAN
Teknologi
telekomunikasi yang berkembang pesat dewasa ini, mampu mengubah pola interaksi
dan komunikasi manusia. Berkembangnya teknologi komunikasi memudahkan manusia
untuk selalu keep in touch (berhubungan) dengan orang lain tanpa memperdulikan
ruang dan waktu. Tidak dapat dipungkiri kehadiran teknologi dapat memperoleh
kehidupan manusia. Tidak ada yang tidak dapat dilakukan oleh gadget mulai dari
sarana untuk bermain hingga digunakan untuk keperluan bekerja, membuat
kehidupan manusia tidak dapat lepas dari gadget. Seiring dengan berkembangnya
zaman, manusia kurang mengerti bahwa dampak dari penggunaan gadget secara
berlebihan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan. Kebanyakan dari
mereka baru menyadari tentang bahaya terlalu lama menggunakan gadget secara
berlebihan setelah mengalami rasa sakit pada tubuhnya.Pada era teknologi,
manusia secara umum memiliki gaya hidup yang tidak bisa dilepaskan dari
perangkat yang serba elektronik. Teknologi telah dapat digunakan oleh manusia
untuk mempermudah melaukan apapun tugas dan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Antonius Simamora. (2016). Persepsi Orang Tua Terhadap
Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Pendidikan Dasar Di Perumahan Bukit
Kemiling Permai Kecamatan Kemiling Bandar Lampung. Skripsi. Tidak Diterbitkan.
FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Dekinus Kogoya. (2015). Dampak Penggunaan Handphone
Pada Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Desa Piungan Kecamatan Gamelia Kabupaten
Lanny Jaya Papua). Jurnal Acta Diurna 4 (4).
Kristoforus Yosef Donnyanggoro, dkk. (2018).
Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Dampak Negatif Penggunaan Gadget Secara
Berlebihan Terhadap Tubuh. Jurnal DKV Adiwarna. 1 (12). Universitas Kristen
Petra.
Grendi Hendrastomo. (2008). Representasi Telepon
Seluler dalam Relasi Sosial. Jurnal Socia 5.
Ita Musfirowati Hanika. (2015). Fenomena Phubbing DI
Era Milenia. Jurnal Interaksi 4(1) hlm 42-51. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Diponegoro
Juliadi. (2018). Penyebab Penggunaan Gadget Pada
Remaja. Skripsi. Tidak Diterbitkan. FKIP Program Studi Bimbingan Konseling
Universitas Riau Kepulauan Batam.
Muhammad Faris Kamil. (2016).Pengaruh Gadget Berdampak
Kepada Kurangnya Komunikasi Tatap Muka Dalam Kehidupan Sehari-hari. Skripsi.
Tidak DIterbitkan.Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Raden Intan Lampung
Nurul Izzati.(2015). Motif Penggunaan Gadget Sebagai Sarana Promosi Bisnis Online Di Kalangan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Jurnal Komunikasi ASPIKOM 2 (5) hlm 374-380. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
sumber pdf : https://drive.google.com/file/d/162ru4KKfRed8Ci3FDlyAjJJsYeqZpi7a/view?usp=drivesdk
Tulis Komentar