KRISIS AKHLAK DI KALANGAN REMAJA
VONY MARSELA
Program studi ekonomi syariah,FIAI-UNISI
ABSTRAK
Karya tulis ini berjudul ‘’KRISIS AKHLAK DI KALANGAN REMAJA’’ Krisis akhlak yang melanda masyarakat
modern dan pelajar indonesia mencerminkan kegagalan pendidikan saat ini dalam menciptakan generasi yang beriman dan
bertaqwa.Oleh karena itu,pemupukan akhlak
muslim menurut pandangan ibnu juga menjadi penting dalam menghadapi krisis akhlak
ini. Penelitian ini dilakukan untuk menggali lebih dalam mengenai krisis moral
dalam kehidupan beragama remaja, mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya
krisis moral, dan mengetahui upaya mengatasi krisis moral yang terjadi. Bukti
di bidang ini menunjukkan bahwa krisis moral di kalangan remaja meliputi krisis
moral seperti bertengkar, berjudi, mencuri dan mencopet, serta meminum minuman
beralkohol.
Keywords : Modern, Ahlak, Krisis
PEMBUKA
Krisis
akhlak merupakan sebuah
krisis yanga perlu di rombak dan dibenahi mulai dari usia dini.Sebuah
permasalahan akan terus bermunculan bila krisis akhlak tidak secepatnya dilakukan.Krisis
akhlak membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menanamkan nilai kebudayaan
dan kebiasaan di setiap orang,terlebih prosesnya dimulai dari masa kecil hingga dewasa.
Secara umum,dapat disampaikan bahwa sumber krisis akhlak itu dapat dilihat dari penyebab timbulnya
yaitu :
a)
Krisis akhlak terjadi karena longgarnya pegangan agama yang menyebabkan hilangnya pengontrolan diri dari dalam self control.Selanjutnya alat control
perpindahan kepada hukum dan masyarakat.
b) Krisis akhlak terjadi karena pembinaan moral yang dilakukan orang tua,sekolah masyarakat
sudah kurang efekktif.pembinaanya terbawa arus kehidupan yang mengutamakan materi tanpa diimbangi dengan pembinaan mental spritual.
c)
Krisis akhlak terjadi karena derasnya arus budaya hidup materealistrik,hedonistik,dan sekuleristik.
Kerusakan akhlak.semakin banyaknya tempat-tempat hiburan yang mengandung selera biologis,peredaran obat-obat terlarang sebagainya.
Dalam kaitannya dengan tersebut maka pembinaan akhlak
mulai bukan hanya tugas seorang kelompok,akan tetapi
seluruh partisipasi masyarakat bangsa dan negara.Krisis akhlak
yang menimpa pelajar terlihat dari banyaknya keluhan orang tua berkenaan dengan ulah
sebagian pelajar yang susah dikendalikan,nakal,mabuk,keras kepala,berbuat onar bahkan tawuran antar sekolah.penakalan remaja
bukan hanya perbuatan anak yang melawan
hukum semata akan akan tetapi
juga termasuk didalamnya perbuatan yang melanggar
norma hidup masyaraakat.perbuatan-perbuatan tersebut menimbulkan gangguan
keamanaan,ketertiban dan ketentraman masyarakat.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Menurut
analisa penulis, penyebab terjadinya krisis akhlak pada remaja disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti ketidaktaatan dalam beribadah, karena remaja belum
mengembangkan akhlak yang baik sebagai manusia remaja masih labil karena rentan
terhadap lingkungan yang tidak sehat dan lingkungan yang tidak sehat hubungan
manusia-manusia hubungan orang tuaanak belum terjalin. Pengaruh orang tua
sangat besar terhadap perkembangan masa depan anak, kurangnya sosialisasi dan
kesadaran keagamaan di kalangan masyarakat, serta kurangnya aktivitas di
kalangan remaja yang terus berlanjut, sejak saat itu tidak ada lagi yang bisa
membantu anak tersebut menjadi lebih baik. Akibatnya, masih banyak remaja yang
menganggap remeh hal tersebut. Menanamkan krisis moral pada individu memerlukan
kepemimpinan sejak dini dan kerjasama antara masyarakat, orang tua, dan pemuka
agama
Analisis Upaya Menanggulangi Krisis
Akhlak Remaja
Beberapa upaya yang dilakukan untuk
mengatasi krisis moral :
1.
Melalui
pendidikan lingkungan keluarga
Menurut analisa penulis, penyebab keluarga
tidak berhasil dalam membina moralitas adalah karena orang tua. Orang tua
selalu sibuk dengan pekerjaan dan tidak memperhatikan aktivitas anaknya. Dan
karena anak-anak sudah beranjak dewasa, sering terjadi pertengkaran, dan tidak
ada keharmonisan dalam keluarga, sehingga mereka tidak mau tinggal di rumah.
Pendidikan dan pengobatan orang tua harus memenuhi seluruh kebutuhan fisik,
psikis, dan sosial agar anak merasa aman dan dapat hidup tanpa kekecewaan.
2.
Mendaftar
di sekolah Islam.
Menurut penulis, sebagian besar orang tua lebih
memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah non-Islam karena mereka yakin kualitas
pendidikan non-Islam lebih tinggi dibandingkan pendidikan Islam. Kurangnya
minat para orang tua di Kabupaten Sukabumi untuk menyekolahkan anaknya ke
pesantren disebabkan oleh pendidikan masyarakat yang pada dasarnya lebih
mementingkan menyekolahkan anaknya ke sekolah agama dibandingkan sekolah
negeri, apalagi sekolah non-pemerintah kurangnya sekolah Islam. Menurut
analisis penulis, pelibatan pemangku kepentingan masyarakat sangat baik dan
secara teori sudah sesuai, namun terdapat berbagai kendala selain terbatasnya
tenaga penasehat dan terbatasnya waktu konsultasi sehingga implementasinya
masih belum maksimal. Permasalahan ini bermula dari kurangnya pemahaman
masyarakat itu sendiri dan pentingnya pendidikan moral. Menurut penulis,
pendidik yang terbaik terdapat pada agama. Sebab hanya melalui keyakinan yang
bersumber dari keyakinan agamalah seseorang dapat dengan sukarela mengikuti nilai-nilai
moral tanpa memaksakannya.
3.
Melalui
Tokoh Masyarakat
Masyarakat dapat dikatakan sebagai faktor yang
sangat berperan dalam menentukan kepribadian remaja. Suatu tempat dimana
lingkungan yang tidak harmonis secara perlahan dan pasti dapat mempengaruhi
kehidupan seseorang. Dengan mengisi waktu luang Risma dan Karan Taruna dll,
melalui forum ini mereka akan dikumpulkan untuk mengikuti kegiatan umum dan
keagamaan sehingga dapat tumbuh sehat dan mengurangi kegiatan yang boros.
Penulis menganalisis data untuk menunjukkan bahwa masyarakat harus berhati-hati
dalam memilih lingkungan tempat tinggalnya untuk menghindari hubungan yang
tidak sehat dan hidup aman dan damai.
4.
Oleh
Tokoh Agama dan Masyarakat
Menurut penulis hendaknya generasi muda mengisi
waktu luangnya dengan hal-hal positif yang bermanfaat bagi kehidupannya, dan
agar kegiatan yang dilakukannya banyak yang tidak mengarah pada
perilaku-perilaku yang berdampak negatif pada orang, sebaiknya hindari
melakukan hal-hal negatif karena akan membuat lupa. Hal ini berbahaya bagi
mereka dan tidak ada manfaatnya bagi mereka.
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan
dapat disimpulkan hal diantaranya adalah bentuk krisis moral yang terjadi pada
generasi muda antara lain tawuran, perjudian, pencurian dan pencopetan, serta
meminum minuman beralkohol. Penyebabnya ada di lingkungan, rumah, sekolah, dan
masyarakat. Lingkungan rumah adalah keluarga yang tidak pernah mengajarkan atau
menganjurkan nilai-nilai agama, apalagi mengamalkannya. Lingkungan sekolah yang
tidak menanamkan disiplin. Lingkungan lokal dimana masyarakat yang tidak
harmonis perlahan tapi pasti mempengaruhi jiwa remaja. Upaya-upaya yang
dilakukan untuk mengatasi krisis moral generasi muda adalah sebagai berikut.
Pendidikan lingkungan hidup di rumah mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan anak oleh karena itu harus difungsikan sebagai lembaga pendidikan
yang paling penting. Oleh karena itu, nilai-nilai agama harus ditanamkan sejak
kecil agar mampu membedakan yang baik dan yang jahat. Penyerahan anak ke
sekolah Islam merupakan lembaga yang terlibat dalam pembentukan karakter,
karena sekolah agama menghasilkan anak yang berakhlak mulia dibandingkan dengan
sekolah negeri atau sekolah non-Islam. Kehadiran dunia usaha di masyarakat
berperan dalam menentukan kepribadian remaja, lingkungan yang tidak harmonis dapat
berdampak pada remaja. Upaya tokoh masyarakat dan agama untuk memberikan model
dan pedoman untuk secara konsisten melibatkan generasi muda dalam kegiatan
keagamaan dan sosial yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Jasmisari,
Mutiara. (2022). Kenakalan Remaja Di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Di Bandung: Studi Pendahuluan. Aliansi :
Jurnal Politik, Keamanan dan Hubungan
Internasional.
Perdana,
Andre Pebrian. (2020). UU ITE Tentang Efek Media Sosial Terhadap Generasi Milenial. Jurnal Kelitbangan. Volume 8
No. 3.
Utami, Retno Ristiasih.
(2021). Faktor-Faktor Determinasi Perilaku Kejahatan. Jurnal Psibernetika Vol.14 (No.1).
sumber pdf : https://drive.google.com/file/d/15KynR2-SR2L0C4GC8WDZx38ESRUUYqde/view?usp=drivesdk
Tulis Komentar