+62 822 8303 9857

CARA BERPAKAIAN DALAM ISLAMArtikel

$rows[judul] Keterangan Gambar : pdf

AKHLAK

Cara berpakaian dalam Islam (Penulis Artikel: Elsa Rahmi Ayunda).

Fakultas Ilmu Agama Universitas Islam Indragiri

ABSTRAK

Dalam Artikel ini mengandung beberapa pendapat dan ajaran yang terkait dalam islam.dan cara cara "Berpakaian dalam Islam" serta Akhlak-Akhlak. Salah satu faktor penting yang dipertanggung jawabkan oleh suatu individu yang terdapat dalam sebuah komunitas.sesorang dapat menilai sifat dan karakter dari penampilan termasuk tata cara berpenampilan. metode ini digunakan melibatkan dari beberapa kajian dan ajaran dari beberapa sumber.

  1. PENDAHULUAN

Dalam Islam hanya menetapkan bahwa pakaian itu haruslah dengan Bersih,rapi, Menutup aurat,sopan,Dan sesuai dengan akhlak seorang muslim.Sedangkan fungsi dari berpakaian adalah Penutup aurat, Perangkat untuk beribadah kepada Allah swt, Pelindung tubuh dan Perhiasan dan keindahan. Allah berfirman dalam Al Qur'an Surat al A'raf Ayat 26 “Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu.

  1. METODE PENELITIAN

Pengumpulan materi yang dilakukan melalui dari berbagai sumber yang ditemui.dan materi yasng dikumpulkan dapat dianalisis dengan akurat.metode ini juga menginput data data yang jelas didalam sebuah penjelasan diberbagai sumber.

  1. PEMBAHASAN

1.      Cara Berpakaian Dalam Islam

Bagi umat Muslim, pakaian bukan sekadar memperindah penampilan tapi juga agar terhindar dari rasa malu. Secara istilah, pakaian merupakan atribut yang kita kenakan setiap hari dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan segala pelengkap yang melekat padanya.Mengutip buku Pendidikan Agama Islam susunan Bachrul Ilmy, agama Islam telah menetapkan sejumlah adab demi kelangsungan hidup umatnya, termasuk cara berpakaian. Adab tersebut dapat diartikan sebagai cara berpakaian yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat.Islam mengatur adab atau cara berpakaian bagi laki-laki dan perempuan dengan sangat rapi dan benar. Tujuannya, untuk menjaga kehormatan laki-laki dan perempuan Muslim. Secara umum, adab berpakaian dalam Islam adalah sebagai berikut.

1)     Pakaian harus memenuhi syarat-syarat pakaian yang Islami, yaitu dapat menutupi aurat, terutama untuk kaum wanita.

2)     Mengenakan pakaian yang bersih dan rapi agar terhindar dari kuman dan penyakit.

3)     Saat memakai pakaian mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan dari pada yang sebelah kiri.

4)     Tidak menggunakan pakaian yang melambangkan baju kebesaran agama lain, seperti menyerupai pakaian Pendeta Yahudi atau Nasrani.

5)     Tidak terlalu ketat dan transparan yang dapat memperlihatkan keindahan dan lekuk tubuhnya.

6)     Tidak mengenakan pakaian secara berlebihan yang dapat mengurangi nilai kepantasan dan keindahan pemakainya.

7)     Membaca doa ketika memakai dan melepaskan pakaian.

Namun, Cara berpakaian dalam Islam juga terdiri dari Laki-laki dan Perempuan. Yaitu:

·        Adab Berpakaian Bagi Laki-laki

Adab berpakaian bagi laki-laki di antaranya sebagai berikut.

a)      Berpakaian sewajarnya dan tidak berlebihan.

b)     Berpakaian Tidak menyerupai perempuan

c)      Tidak menggunakan pakaian yang berbahan sutra.

d)     Tidak memakai perhiasan emas. Rasulullah bersabda, “Diharamkan memakai sutra dan   emas bagi laki-laki dari umatku dan diperbolehkan bagi kalangan wanitanya." (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah).  

e)      Panjang pakaian hendaknya tidak melebihi kedua mata kaki.

 

·        Adab Berpakaian Bagi Perempuan

Adab berpakaian bagi perempuan di antaranya sebagai berikut.

a)      Menutupi seluruh tubuh kecuali telapak tangan. Adab tercantum dalam surat An-Nur ayat  31, yang artinya:

“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”

b)     Tidak untuk mengundang Nafsu kaum laki-laki.

c)      Tidak menyerupai pakaian laki-laki.

d)     Tidak memakai pakaian ketat yang dapat memperlihatkan lekuk tubuh.

e)      Memakai busana bukan untuk mencari popularitas, berbangga diri, dan pamer. Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa mengenakan pakaian syuhrah (pakaian agar termasyhur) di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

f)      Tidak menggunakan pakaian yang tembus pandang. Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim).

2.      Fungsi Pakaian

a)     Penutup Aurat

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu menutup aurat. Sebagaimana fungsi utama berpakaian, yaitu untuk menutup aurat. Bagi laki-laki, batas auratnya dari pusar sampai lutut. Sementara bagi perempuan, auratnya adalah seluruh anggota tubuh, kecuali muka dan telapak tangan.

b)     Perhiasan

Dalam hal ini, fungsi pakaian tidak hanya untuk menutupi aurat, tetapi dapat membuat pemakainya menjadi lebih indah  dan enak dipandang dalam batas kewajaran Islam.

c)      Pelindung.

Pakaian dapat berfungsi sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat menyebabkannya terserang penyakit. Misalnya, melindungi tubuh dari udara dingin ataupun sengatan matahari, gigitan serangga, dan sebagainya.

 

  1. KESIMPULAN DAN SARAN

Islam tidak menetapkan bentuk atau warna pakaian untuk dipakai, baik ketika beribadah atau di luar ibadah. Islam hanya menetapkan bahawa pakaian itu mestilah bersih, menutup aurat, sopan dan sesuai dengan akhlak seorang Muslim. Sehingga mencerminkan adat budaya seorang. Alangkah baiknya kita berpakaian yang rapi dan sopan agar kita semua terhindar dari kemudaratan.

Dengan adanya penjelasan penjelasan diatas tersebut,hendaklah kita menjaga pakaian kita semua agar kita bisa selamat dari berbagai kemudharatan seperti yang telah tercantum dalam AL-QUR'AN Surah An-Nahl Ayat 81 "Dan Allah menjadikan tempat bernaung bagimu dari apa yang telah Dia ciptakan, Dia menjadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia menjadikan pakaian bagimu yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memeliharamu dalam peperangan. Demikian Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu agar kamu berserah diri (kepada-Nya”).

 


DAFTAR PUSTAKA

Sumber:https://kumparan.com.>cara-cara berpakaian dalam Islam

 Sumber:https//sumbarprov.go.id>adab berpakaian dalam Islam

 

sumber pdf : https://drive.google.com/file/d/13iuHdkM6neWtTt5Y8QrGfnkIBYrzHWG2/view?usp=drivesdk


Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)