ADAB
MAKAN DAN MINUM DALAM ISLAM
Geby Praselia
amuletartikel@gmail.com
Mahasiswa
Ekonomi Syari'ah Universitas Islam Indragiri
ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang adab makan dan minum dalam
Islam yang memiliki nilai penting dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Adab
makan dan minum merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang mengatur tata
cara dan perilaku saat menyantap makanan dan minuman. Artikel ini menguraikan
prinsip-prinsip adab makan dan minum dalam Islam berdasarkan ajaran Al-Qur'an
dan hadis Nabi Muhammad SAW.
Artikel ini juga menyoroti pentingnya bersyukur atas rezeki
yang diberikan serta menjaga kebersihan dan kesehatan saat makan dan minum.
Selain itu, artikel ini membahas nilai-nilai etika dan moral yang terkandung
dalam adab makan dan minum dalam Islam, seperti berbagi makanan dengan sesama,
tidak berlebihan dalam makan, dan menjaga hubungan sosial saat bersantap.
Dengan mempraktikkan adab makan dan minum yang diajarkan dalam Islam, umat
Muslim diharapkan dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan sesama,
menjaga kesehatan tubuh dan jiwa, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT
Keywords
: Bersyukur, Rezeki
PENDAHULUAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adab berarti
sopan santun, budi pekerti, atau tata krama. Dalam konteks Islam, adab adalah
perilaku yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, baik dalam hal ucapan,
perbuatan, maupun sikap. Adab makan maupun minum adalah tata cara makan dan
minum yang diajarkan oleh Rasulullah SAW melalui hadist-hadistnya.
Ada begitu banyak manfaat yang dapat kita rasakan saat
mengamalkan adab, baik secara fisik maupun spiritual. Secara fisik, adab makan
dan minum dapat membantu kita menjaga kesehatan tubuh, menghindari penyakit,
dan mengoptimalkan fungsi pencernaan. Secara spiritual, adab makan maupun minum
dapat mendekatkan kita kepada Allah SWT, meningkatkan keimanan, dan menghapus
dosa.
Selain itu, adab juga merupakan bentuk penghormatan kepada
Allah SWT yang telah memberikan nikmat makanan dan minuman kepada kita. Dengan
mengikuti adab yang ada, kita menunjukkan rasa syukur, ketaatan, dan cinta
kepada Allah SWT.
METODE
Dalam artikel ini sumber informasi yang di kumpulkan melalui
berbagai sumber dan informasi utama berasal dari kitab suci Al-Qur'an dan
hadist Nabi Muhammad Saw yaitu tentang akhlak yang menjadi landasan utama dalam
menentukan prinsip-prinsip adab makan dan minum dalam Islam.
PEMBAHASAN
Islam mengatur segala macam tindakan manusia yang ada di
muka bumi. Semua memiliki etiketnya sendiri, termasuk dalam aktivitas makan dan
minum, Adab makan dan minum tidak hanya sebagai peraturan, tetapi juga sebagai
wujud ibadah jika dilakukan dengan niat yang baik. Hal ini dicontohkan oleh
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam karena memiliki dampak positif bagi
kesehatan. Adab memiliki makna kehalusan dan kebaikan budi pekerti. Adab juga
dapat dipahami sebagai akhlak dan kesopanan. Mengutip berbagai sumber berikut
adalah adab makan dan minum dalam Islam.
1. Makan dan Minum yang Halal
Makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum
hendaknya dijaga
kehalalannya. Dimulai dari sumber rezeki yang kita dapatkan,
proses mengatur
rezeki itu, sampai dengan terwujud makanan dan minuman yang
akan kita makan dan kita minum. Kehalalan dan keharaman sumber rezeki dan
makanan yang kita gunakan untuk makan dan minum berkah.
Allah SWT memerintahkan manusia untuk mencari makanan dan
minuman yang halal. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 168,
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا
طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ
مُّبِيْنٌ
Latin: Ya ayyuhan-nasu kulu mimma fil-ardi ḥalalan
ṭayyiba(n), wa la tattabi'u khutuwatisy-syaitan(i), innahu lakum 'aduwwum
mubin(un).
Artinya: "Wahai manusia, nikmatilah sebagian dari
rezeki yang halal dan baik yang ada di bumi, dan janganlah mengikuti
langkah-langkah setan. Sesungguhnya, setan itu adalah musuh yang nyata bagi
kalian.”
2. Sebelum makan dan minum membaca basmallah.
Membaca basmallah sebelum memulai aktivitas makan dan minum
sangatlah penting dalam adab makan dan minum menurut Islam. Hal ini menunjukkan
rasa syukur kepada Allah SWT. Dan rezeki yang kita gunakan untuk makan dan
minum berkah. Namun jika ingin makan, sebaiknya dianjurkan menambahkan doa
sebagai berikut:
"Allâhumma bârik lanâ fî mâ razaqtanâ wa qinâ adzâban
nâr, bismillâh."
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami pada apa yang telah
Engkau karuniakan dan lindungilah kami dari siksa neraka. Bismillah (atas nama
Allah SW).”
3. Menggunakan tangan kanan
Dalam makan dan minum sebaiknya menggunakan tangan kanan
kecuali jika
tangan kanan kita kurang berfungsi. Sifat tangan kiri hanya
membantu tangan
kanan. Dalam Islam makan tidak harus menggunakan sendok dan
garpu.
Langsung menggunakan tangan (kanan) lebih baik dan menjilat
sisa makanan di
jari hukumnya sunah. Kecuali ada alasan-alasan tertentu
mengggunakan sendok dan garpu tidak apa-apa.
4. Makan dan minum dengan duduk
Sebagai muslim yang menjaga adab makan dan minum sebaiknya
makan dan
minum dengan duduk. Secara medis makanan dan minuman yang
masuk ke dalam tubuh kita melalui proses duduk lebih baik terserap dalam tubuh
daripada yang melalui proses dengan berdiri.
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam menganjurkan
umatnya untuk makan dan minum sambil duduk. Beliau mengatakan perbuatan itu
sebagai perbuatan yang buruk sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis berikut,
"Kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan
keji," (HR Muslim).
5. Makan mulai dari pinggir baru tengah
Artinya jika sendang makan, makanlah bagian pinggir dulu,
baru bagian
tenga. Hal ini bermaksud agar kita tidak mengaduk-aduk
makanan yang belum
tentu habis kita makan dan terlihat tidak menjijikkan.
Begitu pula minum dari sedikit demi sedikit agar tetap santun.
6. Tidak meniup-niup makanan dan minuman
Selain untuk menjaga kesopanan, tidak meniup-niup makanan
dan minuman
juga ajaran agama, Jika tidak sangat mendesak hindari
perbuaan tersebut.
7. Tidak mencela makanan dan minuman
Sebagai muslim yang baik,senang atau tidak senang dengan
makanan atau minuman yang kita makan dan kita minum, kita tidak boleh menyela.
Lebih baik diam dan tetap memakan dan meminum walaupun sedikit,terutama sedang
di jamu oleh orang lain.
8. Tidak berlebihan dan tidak terlalu kenyang
Orang Islam yang baik tidak akan merasa tamak karena makan
dan minum
tidak sampai kekenyanagan (terlalu kenyang). Makan dan minum
secukupnya saja. Segala hal yang berlebihan dilarang dalam Islam, termasuk juga
perihal konsumsi makanan atau minuman. Hal ini tergambar dalam sabda Rasulullah
SAW: “Keturunan Adam tidak dianggap menjadikan perutnya sebagai wadah yang
buruk jika memenuhinya dengan beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya.
Karena itu, apa yang dia harus lakukan adalah sepertiga perutnya untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk napas,” (HR Ahmad).
9. Mengakhiri makan dan minum dengan bacaan hamdalah
Biasanya sebelum makan kita berdoa dan membaca basmalah.
Bagitu pula
setelah makan paling tidak membaca hamdalah dan berdoa.
Dengannya Allah
Swt. akan memberkahi rezeki kita sebagai bekal mendapatkan
ridha-Nya
KESIMPULAN
Dalam ajaran Islam, kita telah diajarkan untuk melakukan
sesuatu sesuai aturan dan porsinya masing-masing. Aturan yang ada tersebut
disebut juga sebagai adab dan dianjurkan untuk dilakukan karena dapat
memberikan dampak yang positif bagi hidup. Jadi sangatlah penting bagi kita
sebagai umat muslim untuk mengetahui adab makan dan minum. Salah satu aturan
yang ada dalam islam adalah tentang adab makan dan minum.
Beberapa adab makan dan minum,adalah makan dan minum yang
halal,sebelum makan dan minum membaca doa atau basmallah,menggunakan tangan
kanan, makan dan minum dengan duduk,makan mulai dari pinggir baru tengah,tidak
meniup-niup makanan dan minuman,tidak mencela makanan dan minuman,tidak
berlebihan dan tidak terlalu kenyang, mengakhiri makan dan minum dengan bacaan
hamdalah. Adab ini dilakukan sebagai bentuk menjalankan sunnah Rasulullah dan
perwujudan atas jati diri seorang muslim.
DAFTAR
PUSTAKA
Hj muta'allimah, S.Ag, M.Si 2020
Diterbitkan oleh: Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI
Tulis Komentar