Konflik Timur Tengah apakah akan berdampak Global?

0
99

KONFLIK IRAN–ISRAEL: DARI DAMASKUS MENUJU DAMPAK GLOBAL

LPM Amulet – Kamis, 19 Juni 2025

Ketegangan antara Iran dan Israel kembali mencapai puncaknya. Kali ini, bukan sekadar saling ancam, melainkan eskalasi militer terbuka yang mengancam stabilitas regional dan ekonomi global.

Konflik terbaru ini bermula dari serangan udara Israel ke kompleks diplomatik Iran di Damaskus pada 1 April 2024. Menurut laporan Reuters dan The Washington Post, serangan tersebut menghantam fasilitas yang diduga menjadi markas koordinasi Garda Revolusi Iran, menewaskan sedikitnya 16 orang, termasuk Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan wakilnya dua tokoh senior Pasukan Quds Iran.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan lebih dari 300 rudal dan drone ke berbagai titik strategis di wilayah Israel pada 13 Juni 2025. Reuters melaporkan bahwa serangan ini merupakan salah satu ofensif langsung terbesar Iran terhadap Israel, dengan sasaran mencakup Tel Aviv, Dataran Negev, dan fasilitas militer di utara. Israel, dengan sistem pertahanan Iron Dome dan David’s Sling, berhasil mencegat sebagian besar serangan tersebut.

Namun, tetap ada korban. Menurut laporan Associated Press dan Wall Street Journal, serangan Iran menewaskan sedikitnya 24 orang di Israel, terdiri dari warga sipil dan personel militer, serta melukai ratusan lainnya. Sebagai respons, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran ke Suriah dan Lebanon, menargetkan pangkalan milisi yang berafiliasi dengan Iran, termasuk Hizbullah.

Di sisi lain, serangan balasan Israel ke wilayah Iran juga memakan korban. Iranian Health Ministry yang dikutip oleh The Guardian dan Al Jazeera menyatakan lebih dari 220 orang tewas dalam lima hari terakhir, termasuk ilmuwan nuklir, milisi, dan warga sipil. Meski angka ini masih diperdebatkan karena terbatasnya akses informasi, berbagai kelompok pemantau menyebutkan bahwa korban terus bertambah.

Konflik ini pun menimbulkan guncangan di pasar energi global. Reuters dalam laporan bertajuk “Israel strike hits crude market” (13 Juni 2025) mencatat bahwa harga minyak mentah Brent melonjak lebih dari 7 persen, menembus $77 hingga $78,50 per barel, menyusul kekhawatiran gangguan pasokan di kawasan Teluk Persia. Meskipun jalur strategis seperti Selat Hormuz masih beroperasi normal, kekhawatiran pasar tetap tinggi.

Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles, dalam pernyataannya yang dikutip oleh ABC News, menyatakan bahwa “konflik ini berpotensi memicu lonjakan harga bahan bakar global dan memperburuk tekanan inflasi di berbagai negara.”

Ketegangan ini diperparah dengan konteks dukungan Iran terhadap kelompok bersenjata seperti Hizbullah dan Hamas, serta posisi Iran dalam konflik Gaza 7 Oktober 2024 lalu. Semua itu menjadi bagian dari alasan strategis Israel untuk melakukan serangan balasan yang intensif.

Kini, dunia dihadapkan pada pertanyaan penting: apakah konflik ini akan bereskalasi menjadi perang regional atau bahkan global?

Konflik Iran dan Israel tidak lagi dapat dibaca hanya sebagai rivalitas dua negara. Ia telah menjadi indikator baru terhadap stabilitas kawasan Timur Tengah dan ketahanan ekonomi internasional. Ketika diplomasi membisu, hanya kesadaran akan kemanusiaan dan kepentingan bersama yang bisa mencegah kehancuran lebih jauh. (07)

Sumber Referensi Resmi:
Dikutip dari laporan Reuters (13 & 17 Juni 2025), The Washington Post (17 Juni 2025) Associated Press dan The Wall Street Journal (laporan 13–18 Juni 2025), Al Jazeera dan The Guardian (laporan 13–18 Juni 2025), ABC News (pernyataan Richard Marles, 14 Juni 2025) 

Leave a reply